Ini adalah Dorama Jepang yang cukup populer lho. Waktu pertama kali nonton, menemukan kesan komik dalam setiap adegannya. Bagus dan efeknya lain saat nonton versi Taiwan (Meteor Garden) dan Koreannya (Boys Before Flowers).
Yuk kita ulas Dorama yang satu ini...
Meski dianggap sebagai ciplakan dari Meteor Garden, dorama yang satu ini justru sebenarnya adalah versi yang paling identik dengan komik aslinya. Berjudul sama “Hana Yori Dango” yang dalam bahasa Inggrisnya diartikan “Boys Over Flowers” dorama ini merupakan paket lengkap yang dapat disajikan untuk segala jenjang usia. Untuk generasi ABG dorama ini memenuhi hasrat dan harapan penontonnya. Persahabatan, kisah percintaan yang unik, nilai-nilai penting dalam sebuah keluarga dan pelajaran-pelajaran positif yang terselip di antaranya memberi nilai plus tersendiri. Untuk generasi ‘kresek’ dorama inipun sangat menghibur. Ada tawa, tangis, kesal, benci, dan ekspresi lain yang dapat mengaduk-aduk emosi penonton generasi ini. Hana Yori Dango is a complete package.
Pemilihan tokoh yang memerankan masing-masing karakterpun sudah pantas dan tepat. Sosok Doumyouji Tsukasa yang super ego, keras kepala, angkuh, mau menang sendiri, namun polos dan tulus sangat sempurna diperankan oleh Matsumoto Jun. Walaupun pada episode pertama saya agak terganggu dengan bentuk rahang dan susunan geligi Jun namun di episode berikutnya saya malah berpikir struktur wajahnya itu justru mempertegas karakter Doumiyoji yang diperankannya, terlebih ketika sang ketua F4 ini sedang mengembangkan sayap kesombongannya dgn seringai lebar dan mata tajamnya.
Makino Tsukushi, si gadis pejuang miskin yang riang, ramah, dan pekerja keras juga berhasil diperankan oleh Inoue Mao. Begitu juga karisma Oguri Shun tidak kalah pamor dgn si charming pendiam Hua Zhe Lai yang diperankan Vic Zhou di Meteor Garden.
Sama sekali tidak membosankan. Setiap potongan cerita ditakar sesuai porsinya. Misalnya ketika orangtua Makino terkena PHK. Apabila melihat ke versi Taiwannya (MG), adegan-adegan yang melibatkan orangtua Sanchai adalah adegan yang paling melelahkan untuk mata saya. Terlalu dipanjanglebarkan dan banyak dialog kosong. Sehingga waktu itu saya jadi sering menekan tombol ‘fwd’ di remote player. Sedangkan di dorama ini, straight to the point banget. Bahkan meskipun ada peluang untuk memperpanjang episode pada bagian cerita Tsukasa yang amnesia, para sutradara tetap menjaga ritme cerita dengan sangat baik. Salut!
Baik HYD 1 dan 2 merupakan satu kesatuan utuh. Malah bisa dibilang tidak akan ‘maknyus’ kalau menonton dorama ini hanya sampai di bagian pertamanya. HYD 1 hanyalah sebuah anti klimaks. Boom yang dirasakan di HYD 1 akan seratus kali lebih kuat eksplosifitasnya di HYD 2. Percayalah!!!
Everyone’s happy, meski akhir cerita agak melenceng dari komiknya. Tapi saya kira memang akan seperti itulah harapan semua orang yang menonton dorama ini. Puas banget. It’s really-really do a complete package.
Sutradara: Ishii Yasuharu, Yamamuro Daisuke, Katayama Osamu.
Pemain:
Inoue Mao (Makino Tsukushi), Matsumoto Jun (Doumyouji Tsukasa), Oguri Shun (Hanazawa Rui), Matsuda Shota (Nishikado Soujiroh), Abe Tsuyoshi (Mimasaka Akira).
Release:
Hana Yori Dango: 12 Oktober 2005
Hana Yori Dango 2 (return): 5 Januari 2007
Source : Sinemakorea.com
Source : Sinemakorea.com
ada drama yg lucu kyk hana miki ga ya, itu doang yg bisa di bilang menghibur >_<
BalasHapusBelum nton yg versi jepangnyaa.. dibanding korea lebih suka yg versi taiwannya,, jd penasaran jg nonton yg versi jepangnya
BalasHapus